57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Review Antologi Komik Sketsa Mendung

DISCLAIMER!

Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:

Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.

Blurb dan Sinopsis Komik Antologi Sketsa Mendung

Sketsa Mendung adalah adaptasi visual dari cerita-cerita pendek yang di tulis oleh Raditya Dika- dari teks cerita pendek dinarasiakn lewat cerita bergambar yang lebih intens. Ada cerita dengan gaya komedi, drama, dan horor. Buku ini dilengkapi juga dengan cerita personal proses kreatif saat ia menulisnya di masa pandemi.

Plot dan Jalan Cerita Antologi Komik Sketsa Mendung

Buku ini adalah antologi cerpen grafis. Bukan novel grafis karena memang bukan dari sebuah cerita novel. Nggak bisa disebut komik juga karena bukan hanya satu kisah saja yang dihadirkan tapi lima. Antologi cerpen grafis ini memiliki genre bervariasi, horor, misteri, roman dan lainnya tapi genre utamanya adalah drama dengan genre lain sebagai pendukung.

Baca juga: Review Komik Junji Ito's Cat Diary: Yon & Mu

Review dan Ulasan Antologi Komik Sketsa Mendung

Tiga cerpen terfavorit:

1. Gendong

Kisah ayah yang rindu kepada anaknya dan ingin menggendong anaknya disertai unsur horor di mana istrinya seorang indigo yang bisa melihat hantu. Alasan gua suka karena ini ada unsur horor dan memiliki twist cerita yang tak terduga.

2. Cium

Kisah sejoli yang menceritakan pengalaman horor mereka sewaktu SMA. Tentu saja alasan gua suka karena unsur horornya, mengangkat kisah supranatural dan klenik berupa pesugihan yang dibumbui kisah misteri tentang bangunan misterius dan patung wanita yang berhantu.

3. Setahun

Kisah seorang pemuda yang belum bisa move-on karena ditinggal sang kekasih yang menghilang ketika melakukan pendakian gunung. Suka cerita ini karena ada alur mundurnya yang memperlihatkan kisah cinta mereka sebelum tragedi kehilangan yang sangat uwu dan bikin baper.

Semua cerpennya bagus. Selaiknya tulisan Radit, setiap cerita disisipkan unsur komedi yang menghibur. Cerpennya juga digambarkan dengan baik oleh Fakhri. Selain itu, setiap cerpen ditutup dengan kisah kreatif bagaimana Radit menulis cerpennya, idenya berasal dari mana dan bagaimana mengembangkan ide itu ke bentuk tulisan yang berbeda dari cerpen-cerpen lain yang sudah ada.

Agak kurang itu desain gambar karakter utama. Bayangan gua sewaktu baca adalah karakter utamanya itu orang Indonesia, penduduk lokal apa pun etnisnya. Ehh, setelah buka bukunya dan baca, ya kok kayak Oppa-oppa Korea... atau girlband Korea. Nuansa Manhwa (komik Korea) kuat banget. Terus kontras perbedaannya dengan karakter pendukung yang lebih berasa lokal, emak-emak julid, bapak-bapak sarungan, mas-mas pelayan. Rating antologi komik Sketsa Mendung:

4.5
Awan mendung yang bikin senandung

Baca juga: Review Antologi Komik Sinawang

Video Review dan Ulasan Antologi Komik Sketsa Mendung

Posting Komentar

Posting Komentar