DISCLAIMER!
Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:
Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.
Blurb dan Sinopsis Novel Respati
Plot dan Jalan Cerita Novel Respati
Kejadian mengerikan terjadi di Yogyakarta. Para korban ditemukan tewas tergantung dalam posisi terbalik. Tidak ada satu pun yang tahu siapa pelaku semua pembunuhan itu.
Namaku Respati. Aku mempunyai kemampuan aneh, yaitu bisa masuk ke dalam mimpi seseorang hanya dengan menyentuh kulit Si Pemimpi.
Aku sudah terbiasa dengan kemampuan ini sebelum mengenal Wulan yang ternyata mimpinya tidak bisa kutembus. Dari Wulan-lah aku tahu bahwa aku seorang Penjelajah Mimpi. Dari Wulan pun aku tahu bahwa semua kasus pembunuhan itu berhubungan erat dengan kemampuanku.
Review dan Ulasan Novel Respati
Gua menyukai ide dan konsep cerita di novel ini. Dengan menggabungkan dua genre yaitu fantasi dan thriller, penulis mampu menghadirkan sebuah kisah penuh petualangan nan menyenangkan tetapi juga mendebarkan dan mencekam. Apalagi topik yang diangkat yaitu tentang mimpi sangat menarik perhatian karena jarang ada pembahasannya.
Gua juga suka dengan latar cerita, latar belakang karakter dan pengembangan karakternya yang baik. Terutama karakter Respati, Kakek dan Neneknya, dan antagonisnya. Di sisi lain ada juga karakternya yang agak mengecewakan seperti sahabat Respati, Wulan dan Tirta. Terutama bagaimana respon dan interaksi karakternya di babak 3. Kaku dan kurang natural.
Narasinya bagus banget. Selain bahasa Indonesia, ada juga bahasa Jawa karena latar tempatnya di Yogyakarta. Tentunya dengan footnotes yang membantu pembaca paham. Tapi di sisi lain, dialog dan panggilan karakternya terasa asing dan kaku. Sahabatan tetapi memanggil nama sabahat masih pakai nama depan penuh, seperti Respati tetap dipanggil Respati padahal mungkin aja di panggil Res. Atau Tirta bisa dipanggil Tir. Kesan pertemanan mereka yang mulai dekat dan akrab yang dinarasikan menjadi kontradiktif dengan dialog mereka yang seolah hanya sebagai orang yang sekadar kenal gitu aja.
Ada plot-twist tapi nggak twist bagi gua yang udah sering baca thriller dan misteri. Ya, kalau untuk pembaca genre lain mungkin akan kaget. Tapi, kayaknya bisa ditebak dengan mudah juga. Oh, dan gua suka dengan sedikit bumbu romansa remaja di cerita. Gemes. Apalagi kisah tersebut 'dikompori' oleh karakter lainnya.
Terakhir, ini mungkin antara pro dan kontra. Beberapa bagian cerita memiliki referensi dari novel lain. Seperti dialog, 'Namaku Respati dan aku adalah Raunt' yang mengingatkan gua dengan dialog, 'Namaku Raib dan aku bisa menghilang' dari novel yang ditulis oleh Tere Liye.
Atau bagian cerita ketika pertarungan Respati dengan antagonis di dunia mimpi yang kemudian muncul sosok-sosok dari masa lalu atau sudah meninggal yang mengingatkan gua dengan Harry Potter. Satu sisi, referensi tersebut membuat gua nostalgia, tapi di sisi lain berasa kecewa karena terasa meniru gitu penulisnya. Entahlah...
Yah, mengesampingkan dengan keluhan gua terhadap buku. Entah mengapa gua cukup suka, bahkan menikmati ceritanya. Aneh. Rating (personal) novel Respati:
Baca juga: Review Novel The Arson Project
Posting Komentar