DISCLAIMER!
Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:
Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.
Blurb dan Sinopsis Novel The War that Saved My Life
Ada Maria Smith, seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun yang tinggal di tempat sempit dan kumuh di London . Dia tak diizinkan keluar oleh ibunya, tak diperbolehkan bicara dengan tetangganya, dan harus menerima hukuman dikurung di lemari lembap yang dikerubuti kecoak.
Semua itu hanya karena ibunya malu memiliki anak berkaki pekuk.
Namun saat itu adalah tahun 1939, Perang Dunia II mulai memanas. Pemerintah mengevakuasi anak-anak dari kota ke desa yang aman.
Tak ada pilihan lain, Ada harus membawa adiknya melarikan diri dari bom yang dijatuhkan pesawat-pesawat Jerman. Tetapi sebelum itu, Ada harus melakukan satu hal yang paling penting; dia harus belajar berjalan.
Plot dan Jalan Cerita Novel The War that Saved My Life
Seorang gadis kecil bernama Ada Smith tinggal bersama adik dan ibunya. Mereka tinggal di sebuah petak kecil apartemen yang kumuh di London. Kehidupan mereka sederhana, tetapi Ada berbeda.
Ada adalah seorang anak disabilitas di mana salah satu kaki Ada mengalami Kaki Pekuk. Sebuah kondisi telapak kaki yang posisinya tidak lurus seperti seharusnya. Akibatnya Ada mengalami kesulitan untuk berjalan.
Ibunya yang merasa malu dan menganggap bahwa kondisi kaki Ada adalah aib serta hukuman Tuhan mengurung Ada di rumah. Ada tidak bersekolah, tidak memiliki teman, bahkan tidak pernah sekali pun keluar dari rumahnya.
Waktu itu, Perang Dunia II pun terjadi. Demi keamanan dan keselamatan, Ada, adiknya, dan ibunya harus mengungsi. Namun, ibunya tidak berniat membawa Ada saat mengungsi.
Kemudian, Ada dan adiknya diam-diam mengungsi dan kabur dari rumah. Inilah kisah Ada, seorang gadis yang berjuang semasa Perang Dunia II.
Review dan Ulasan Novel The War that Saved My Life
Masuk kategori Middle Grade & Children, tapi topiknya berat ya.... Kayaknya nggak cocok deh.
Sebagai pembaca gua awalnya benci dengan karakter utama, Ada, yang gila egoisnya. Tapi, dia hanya anak kecil yang ingin diperhatikan. Membutuhkan cinta orang tua dan perhatian serta kasih sayang. Jadinya, malah merasa kasihan dan miris melihat kisah hidup Ada selama beberapa tahun selama perang yang melanda Inggris.
Soal penulisan kayak tokoh, penokohan, jalan cerita, plot, konflik. Nggak ngeluh gua. Bagus. Diterjemahkan dengan baik dan kesan gua pada buku ini juga baik karenanya.
Yang menarik perhatian gua adalah kisah Ada dan topiknya. Tentang peperangan, bagaimana perang memberikan teror dan trauma bukan hanya untuk prajurit yang ikut perang, tetapi juga kepada rakyat biasa bahkan anak-anak yang harus lari di saat rumah dan kota mereka tinggal diserang.
Ada juga perihal wanita yang pada zamannya diremehkan karena status mereka sebagai wanita yang seharusnya di rumah saja, nggak boleh menekuni pendidikan hingga soal pekerjaan. Ada juga soal kepercayaan terhadap kesehatan dan dokter, di mana masyarakat masih lebih percaya kondisi sakit seseorang adalah cobaan dari Tuhan dan tidak diobati.
Novel yang keren. Rating novel The War that Saved My Life:
Baca juga: Review Novel The War I Finally Won
Posting Komentar