57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Review Film The Monkey King (2023)

Review Film The Monkey King (2023)

Entah udah berapa banyak adaptasi dari dongeng Cina satu ini, tapi kali ini Netflix yang menggarap film ini. Kita akan kembali menyaksikan kisah si Kera Sakti. Inilah review film animasi The Monkey King (2023).

DISCLAIMER!

Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:

Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.

Deskripsi dan Sinopsis Film The Monkey King (2023)

Tenang, memang judulnya Monkey King dan ada Kera Sakti, tapi bukan kisah untuk mengambil kitab suci di barat ya. The Monkey King (2023) becerita tentang tokoh Kera Sakti dari lahir hingga akhirnya dia menjadi salah satu makhluk dan juga dewa terkuat di semesta.

The Monkey King (2023) merupakan film animasi produksi Netflix. Film isi diisi oleh orang-orang terkenal. yang entah kebetulan atau memang direncana, keturunan Asia atau Cina. Nggak percaya? Nih, orang-orangnya ada Anthony Stacchi sebagai sutradara dengan pengisi suara ada Jimmy O. Yang, Bowen Yang, Jolie Hoang-Rappaport, Jo Koy, Ron Yuan, Nan Li, Andrew Pang, dan lainnya. Beberapa orang pengisi suara merupakan tokoh kemdian terkenal Amerika Serikat.

Plot dan Alur Cerita Film The Monkey King (2023)

Sejak dahulu, dunia bekerja dengan tatanan sendiri melalui hukum sebab-akibat. Sebuah tindakan akan mengakibatkan suatu hal, entah itu baik atau pun buruk. Suatu hari, lahir seekor kera dari sebuah batu secara ajaib. Seekor kera yang berbuat onar dengan kesaktiannya.

Para dewa-dewi langit khawati dengan apa yang akan kera ini lakukan jika dibiarkan, namun Buddha memberikan pesan bahwa biarkan Si Kera temukan sendiri jalan kehidupannya. Namun, para dewa tidak menyukai kera tersebut karena selalu membuat onar.

Si Kera sejak lahir selalu sendiri, tanpa ayah, ibu, dan saudara. Dia terus berusaha untuk mencari teman dan keluarganya. Bertingkah dan membuat onar untuk menarik perhatian orang. Namun, meskipun dia akhirnya memiliki orang-orang yang menyukainya, dia tetap merasa sendiri dan kesepian.

Suatu hari, Si Kera tahu tentang alam dewa dan bagaimana kehidupan dewa yang bebas untuk melakukan apa saja. Dia ingin menjadi dewa, tapi menjadi dewa tidaklah mudah. Dia harus menarik perhatian dewa agar dapat undangan menjadi penghuni alam dewa. Salah satu ide yang terpikir olehnya adalah dengan mengalahkan 100 iblis jahat yang ada di Bumi. Si Kera memulai perjalanannya membasmi iblis untuk menjadi dewa.

Review dan Ulasan Film The Monkey King (2023)

Gua suka sih adaptasi dongeng Kera Sakti ke versi animasi oleh Netflix ini. Walaupun ada beberapa perubahan pada cerita aslinya, tapi film ini tetap seru untuk ditonton. Esensi utama ceritanya masih ada.

Gua suka gaya animasinya, enak dilihat, berwarna, dan detail. Gua nggak tahu ya sebutan gaya animasi itu apa. Ya suka aja liatnya. Tapi, beberapa desain karakternya agak nyeleneh dan bukan selera gua sih. Contohnya adalah desain Buddha yang badan dan kepalanya sangat nggak proporsional. Ada juga desain karakter Raja Naga Laut yang waktu berubah juga jadi aneh banget. Keduanya memiliki penampakan menggelembung kayak desain Baymax.

Memang sih film animasi ini mengangkat tema pertualangan dan komedi, tapi kalau sengaja bikin desain begitu demi mendukung unsur komedi dan humor. Agak parah sih. Apalagi Buddha yang notabene adalah tokoh dari agama Buddha. Untung aja pengisi suara di film ini mayoritas keturunan Asia dan Tiong Hoa. apalagi mereka adalah para komedian. (Cocoklogi aja ya soal desain dan sosok Buddha dll, pendapat pribadi, bukan berarti semua orang akan berpikir begitu).

Secara garis besar, film ini seru dan bisa menjadi salah satu tontonan menghibur bersama keluarga saat liburan. Pesan moral yang memang dari cerita aslinya tetap terjaga. Kita juga melihat aksi nakal Kera Sakti. Dan penutup film dibuat terbuka, seandainya aja bakal ada lanjutnan, masih bisa dilanjutkan dan tentu akan gua tonton. Rating dari gua:

7.0
Tongkat sakti yang ternyata bisa bicara

Selamat nonton.

Baca juga: Review film Elemental (2023)

Baca juga: Review Film Black Clover: Sword of the Wizard King (2023)

Posting Komentar

Posting Komentar