57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Review Film Waktu Maghrib (2023)

Review Film Waktu Maghrib (2023)

Akhirnya nonton juga. Salah satu film horor yang gua penasaran karena banyak review positif dari penonton yang puas dengan film horor ini. Apalagi di kolam film horor Indonesia yang biasanya keruh, katanya sih kita bakal menemukan batu berharga di dalamnya, jadi inilah dia review film Waktu Maghrib (2023)

DISCLAIMER!

Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:

Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.

Deskripsi dan Sinopsis Film Waktu Maghrib (2023)

Waktu Maghrib (2023) adalah film bergenre horor yang mengangkat tentang mitos dan pantangan. Sesuai judulnya, mitos dan pantangan tersebut adalah tentang kita yang harus menghentikan aktivitas pada masa-masa maghrib karena akan celaka, seperti diculik setan, terkenal sial, dan lainnya.

Di sebuah desa terpencil di dekat hutan, terjadi banyak peristiwa yang sulit dijelaskan. Semua peristiwa tersebut terjadi pada waktu maghrib. Sejak terjadi, penduduk desa membuat pantangan agar tidak beraktivitas pada waktu maghrib. Namun suatu hari, ada yang melanggar aturan tersebut.

Waktu Maghrib (2023) disutradarai oleh Sidharta Tata yang diproduksi oleh Rapi Films. Sebagian pemeran film adalah penduduk lokal. Pemain-pemain adalah Nafiza Fatia Rani, Ali Fikry, Bima Sena, Aulia Sarah, Taskya Namnya, dan lainnya. Dan film ini berdurasi kurang lebih 90 menit.

Plot dan Alur Cerita Film Waktu Maghrib (2023)

Di sebuah daerah terpencil, ada sebuah desa yang penduduknya hidup dan beraktivitas dengan damai. Namun, ada satu pantangan yang selalu dilaksanakan. TIDAK BOLEH BERAKTIVITAS PADA WAKTU MAGHRIB. Semua penduduk akan kembali ke rumah masing-masing atau ke masjid sebelum waktu maghrib dan kembali beraktivitas setelah waktu maghrib.

Suatu hari, ada tiga orang anak yang sedang bermain di lapangan desa. Salah satu anak tersebut, seorang anak gadis, mengajak teman-temannya yang lain untuk pulang karena sudah waktu maghrib. Tetapi, kedua temannya tidak setuju untuk pulang karena masih ingin bermain. Akhirnya, dia pulang sendirian.

Belum juga 10 menit berlalu, terjadi sebuah peristiwa. Salah satu anak yang masih bermain mengalami kecelakaan dan membuat jari tangannya terputus. Temannya yang juga ikut bermain meninggal secara misterius, dan gadis yang pulang hilang.

30 tahun pun berlalu. Di desa yang sama. Di waktu yang sama. Anak-anak desa mulai mengalami peristiwa ganjil yang juga sama. Bagaimana nasib mereka?

Review dan Ulasan Film Waktu Maghrib (2023)

Suka banget gua dengan film ini. Hal yang paling gua sukai adalah cerita dan visualnya yang menurut gua udah bisa bersaing dengan film internasional. Agak hiperbola sih, tapi memang sangat bagus sampe gua bisa bilang begitu.

Meskipun gua bilang gua suka film ini karena cerita dan visualnya, tetapi dua bagian yang gua suka tersebut tetap masih ada kekurangan. Emang nggak ada yang sempurna sih di dunia.

Hal yang kurang dibagian cerita adalah keputusan tokoh yang kadang tidak logis. Contohnya, ada anak yang melihat kejadian janggal, bukannya pergi malah diliatin dan ditunggu. Kalau bagian visual, beberapa adegan warna grading film nggak realistis. Misalnya, kejadian malam tapi kondisi lingkungan berasa kayak siang menuju sore atau langit yang agak berawan.

Hal lain nggak ada keluhan. Gua juga suka bagaimana film ini nggak menahan diri untuk adegan kejam dan sadisnya. Jari kepotong aja terlihat, walau nggak lama dan langsung dipotong ke adegan berikutnya. Untuk sekelas film Indonesia, ini udah sangat bagus. Rating film Waktu Maghrib (2023):

6.0
Jimat yang apakah berkhasiat?

Bye...

Baca juga: Review Film Malum (2023)

Posting Komentar

Posting Komentar