57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Rangkuman Materi Kelas 7 Informatika Bab 8 Kurmer

Rangkuman Materi Kelas 7 Informatika Bab 8 Kurmer

Udah lewat nih bagian yang pusing-pusing, mikirin kode dan pemrograman. Kita kembali ke hal dasar. Kita bakal balik lagi ke pengetahuan umum nih. Pada rangkuman materi kelas 7 mata pelajaran informatika bab 8 dari kurikulum merdeka ini, kita bakal tapak tilas ke masa lalu tetang sejarah informatika dan pengaruhnya ke kehidupan manusia. Gua mulai yak!

Rangkuman Materi Kelas 7 Informatika Bab 8: Dampak Sosial Informatika

Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menyimpan, mengambil, dan mengirimkan data atau informasi. TI mencakup sistem informasi dan sistem komunikasi atau sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan peralatan peripheral yang digunakan oleh pengguna tertentu. Agar dapat berinteraksi dengan perangkat lain, TI sering dilengkapi dengan peralatan komunikasi seperti jaringan komputer, telekomunikasi, dan internet. Dengan tambahan peralatan komunikasi ini, pengguna dapat berkomunikasi dan mentransmisikan informasi tanpa batasan ruang dan waktu. TI yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

A. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Manusia telah melakukan aktivitas penyimpanan, pengambilan, manipulasi, dan transmisi informasi sejak zaman bangsa Sumeria di Mesopotamia yang mengembangkan tulisan sekitar 3.000 SM. Istilah TI dalam pengertian modern pertama kali dikenalkan pada tahun 1958 oleh Harold J. Leavitt dan Thomas L. Whistler dalam artikel di Harvard Business Review. Mereka mendefinisikan TI sebagai teknik pemrosesan, penerapan metode statistik dan matematika untuk pengambilan keputusan, serta simulasi pemikiran tingkat tinggi melalui program komputer.

Saat ini, masyarakat menyaksikan kemajuan revolusi TIK yang sangat pesat. Semua aspek kehidupan manusia kini tidak dapat dipisahkan dari teknologi digital yang memberikan manfaat besar. TIK telah mengubah cara hidup manusia dalam berbagai bidang seperti rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, perdagangan, kesehatan, perbankan, dan interaksi sosial. Teknologi ini telah menjadi kebutuhan penting dalam bentuk perangkat seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, dan internet, yang sering disebut sebagai gawai (gadget).

Perkembangan komputer dari awal kemunculannya hingga saat ini merupakan suatu revolusi. Dahulu, komputer berukuran sebesar ruangan kelas, tetapi sekarang komputer dapat sebesar genggaman tangan. Revolusi ini juga terjadi pada telepon yang kini telah berkembang menjadi smartphone. Smartphone mampu menggantikan berbagai macam peralatan seperti CD player, radio, mesin tik, kamera video, dan koran.

Smartphone telah menggantikan banyak peralatan tradisional:

  • Mendengarkan lagu menggantikan CD player atau radio.
  • Menulis surat menggantikan mesin tik.
  • Membuat video menggantikan kamera video.
  • Membaca berita menggantikan koran.

Dengan perkembangan ini, smartphone menjadi perangkat multifungsi yang mendukung berbagai aktivitas sehari-hari manusia.

1. Pengaruh TIK terhadap Kehidupan Masyarakat

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berinteraksi dan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dengan adanya gawai yang terhubung melalui TIK, kontak sosial menjadi lebih intensif. Sebagai contoh, komunikasi yang dulunya dilakukan sebulan sekali dengan saudara di pulau lain kini dapat dilakukan setiap saat. Hal ini membuat komunikasi menjadi lebih mudah, murah, dan cepat, misalnya melalui surel atau aplikasi chat. Informasi terkini juga bisa diakses dengan cepat dari berbagai media besar hanya dengan sekali klik. Berikut adalah beberapa pengaruh utama TIK:

  1. Aktivitas Keseharian: TIK membantu memudahkan kegiatan dan aktivitas manusia sehari-hari.
    • Belanja: Online-shopping di virtual mall seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
    • Pembayaran: E-payment melalui e-banking, m-banking, atau e-wallet seperti Gopay, Ovo, LinkAja, dan Dana.
    • Membaca Koran: Akses berita secara online.
    • Video Conference: Bertemu saudara secara virtual.
    • Surel: Berkirim surat secara elektronik.
    • Internet of Things (IoT): Mengatur perangkat rumah tangga seperti kulkas dan kompor listrik dari jarak jauh dengan smartphone.
  2. Pendidikan/E-Learning: Pandemi Covid-19 mempercepat adopsi e-learning, dimana pembelajaran dilakukan secara daring. E-learning mencakup interaksi siswa-guru melalui video conference, materi berupa video, e-books, dan file, serta kegiatan pembelajaran seperti forum diskusi, kuis daring, dan tugas yang dikumpulkan secara daring. Kolaborasi siswa juga dilakukan dengan berbagi dokumen atau papan bersama.
  3. Kesehatan: Layanan tele-medicine memungkinkan konsultasi kesehatan dilakukan secara virtual dengan dokter. Setelah diagnosis, resep obat dapat diberikan secara online dan obat dikirim langsung ke rumah pasien. Pembayaran dilakukan melalui e-payment menggunakan kartu debit atau kredit.
  4. Perdagangan/E-Commerce: E-commerce memungkinkan perdagangan dilakukan secara online melalui situs seperti Tokopedia dan Bukalapak. Proses penjualan dan pembelian dilakukan melalui peramban atau aplikasi di smartphone. Barang dagangan bisa berupa barang fisik yang memerlukan transportasi atau barang nonfisik seperti pulsa dan e-book yang tidak memerlukan transportasi. Pembayaran dilakukan dengan e-payment menggunakan kartu kredit/debit atau e-wallet.
  5. Pekerjaan: Perkembangan TIK membuka peluang pekerjaan baru yang memerlukan keahlian khusus terkait TIK, seperti pengembang web, pengembang aplikasi, programmer, administrator jaringan TI, dan analis data. Banyak pekerjaan non-TI juga bisa dilakukan dari rumah dengan bantuan TIK, seperti sales, penyedia layanan musik melalui live streaming, dan konsultasi jarak jauh. TIK juga mendukung kewirausahaan yang dapat beroperasi dari berbagai lokasi tanpa batas geografis.

Secara keseluruhan, TIK telah memberikan dampak besar dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

2. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, baik dampak positif maupun negatif.

Dampak Positif

  1. Pengelolaan Kegiatan Keseharian
    • TIK membantu dalam mengelola aktivitas sehari-hari, meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
    • Aplikasi kalender membantu mengatur jadwal, sementara e-banking memudahkan pembayaran tagihan secara otomatis.
    • Pembelian kebutuhan sehari-hari dapat dilakukan secara online, dan perangkat rumah tangga dapat dikendalikan jarak jauh melalui Internet of Things (IoT).
  2. Komunikasi dan Hubungan Sosial
    • TIK memfasilitasi komunikasi tanpa batas geografis melalui e-mail, chat, video conference, dan media sosial.
    • Aplikasi seperti Zoom dan Google Meet memungkinkan pertemuan dan kolaborasi virtual.
  3. Pencarian dan Berbagi Informasi
    • TIK mempermudah akses informasi melalui mesin pencari dan situs seperti Wikipedia.
    • Informasi dapat dibagikan melalui surel, grup diskusi, dan aplikasi chat, meningkatkan keterbukaan dan pemahaman global.
  4. Hiburan
    • TIK menyediakan berbagai layanan hiburan seperti game, musik, video, dan film.
    • Televisi dan radio dapat diakses melalui laptop atau smartphone, serta koran dan majalah dapat dibaca secara digital.
  5. Pendidikan
    • TIK memperkenalkan inovasi dalam pendidikan melalui e-learning, pembelajaran jarak jauh, dan materi online.
    • Siswa dapat mengakses konten dari seluruh dunia dan menggunakan laboratorium virtual untuk eksperimen yang dinamis dan berbahaya.
  6. Lingkungan Tanpa Kertas (Paperless)
    • Penggunaan TIK mengurangi penggunaan kertas, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan mengurangi penebangan pohon.
  7. Pengembangan Kecakapan Hidup
    • Akses informasi berkualitas membantu menyelesaikan berbagai persoalan hidup.
    • Tutorial dan informasi kesehatan dapat diakses secara online, membantu masyarakat menghindari penyakit dan menyelesaikan masalah sehari-hari.

Dampak Negatif

  1. Penyebaran Informasi yang Salah
    • Sosial media memudahkan penyebaran berita bohong (hoax) yang dapat menyesatkan dan memicu tindakan melanggar norma dan hukum.
  2. Kecanduan Internet dan Game
    • Penggunaan internet dan game yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, mengurangi kemampuan bersosialisasi, dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
  3. Cyberbullying
    • Ejekan dan kekerasan di internet dapat menyebabkan depresi dan bahkan bunuh diri.
  4. Berkurangnya Aktivitas Sosial
    • Penggunaan internet yang berlebihan mengurangi pertemuan tatap muka, mengganggu kehidupan sosial.
  5. Berkurangnya Aktivitas Fisik
    • Aktivitas online yang berlebihan mengurangi aktivitas fisik, berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan seperti pusing dan kegemukan.
  6. Potensi Kehilangan Pekerjaan
    • Otomatisasi pekerjaan melalui TIK berpotensi menghilangkan pekerjaan manusia, meskipun juga menciptakan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada.
  7. Potensi Korban Kejahatan
    • Kejahatan cyber meningkat seiring dengan meningkatnya transaksi online dan komunikasi melalui sosial media.
    • Perlindungan data penting untuk mencegah pencurian, manipulasi, dan penggunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Enkripsi data dan prosedur keamanan diperlukan untuk melindungi data dari virus dan malware.

Secara keseluruhan, TIK membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga memerlukan kewaspadaan dan tindakan preventif untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan.

B. Kolaborasi di Dunia Maya

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dan bekerja bersama dengan cara yang efektif dan efisien. TIK mempermudah kolaborasi dalam berbagai pekerjaan seperti merancang bangunan atau software, serta proyek kelompok siswa seperti membuat poster. Ini adalah contoh nyata aktivitas gotong-royong yang dikenal dalam dunia pendidikan sebagai pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya interaksi sosial untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

Kolaborasi virtual, juga dikenal sebagai kolaborasi maya, adalah kerja bersama dengan orang di lokasi dan waktu berbeda untuk menyelesaikan tugas menggunakan alat tertentu. Terutama selama pandemi, kolaborasi daring menjadi sangat penting karena memungkinkan pekerjaan dan pembelajaran berlangsung efektif dari rumah.

Praktik Baik dalam Kolaborasi Maya:

  1. Menentukan Tujuan dan Fokus: Fokus pada tujuan dan output kolaborasi.
  2. Dokumentasi Kegiatan: Membuat dokumen yang mencakup sasaran, langkah-langkah, dan pembagian tugas.
  3. Saling Mengecek Secara Reguler: Menggunakan surel, chat, dan video conference untuk saling mendukung dan bertanggung jawab.
  4. Pertemuan Reguler: Menetapkan jadwal pertemuan rutin dan jam kerja untuk menjaga produktivitas.
  5. Menggunakan Perkakas Terbaik: Memilih alat yang paling sesuai untuk tim.
  6. Bereksperimen: Mencari cara, waktu, dan alat terbaik untuk kolaborasi.
  7. Menjaga Kesehatan: Mengatur aktivitas untuk menghindari dampak negatif dari duduk terlalu lama.
  8. Bersosialisasi: Meningkatkan efektivitas tim dengan interaksi yang sering.
  9. Hindari Multitasking: Fokus pada satu tugas saat kolaborasi.
  10. Rayakan Kesuksesan Kecil: Untuk meningkatkan kekompakan tim.

Alat untuk Kolaborasi Daring:

  1. Google: Aplikasi seperti Google Docs, Sheets, Calendar, Meet, Gmail, Jamboard, dan Drive.
  2. Microsoft: Aplikasi seperti Teams, OneDrive, Office 365.
  3. Slack: Platform kolaborasi bisnis dengan chat room, private groups, dan messaging.
  4. Zoom: Alat untuk tele-conferencing dan online chat.
  5. Github: Platform untuk pengembangan perangkat lunak, termasuk hosting dan pengendalian versi.

Tantangan dalam Kolaborasi Maya:

  1. Perbedaan Waktu: Zona waktu berbeda bisa menjadi penghambat komunikasi.
  2. Koneksi Internet: Perbedaan kecepatan akses internet dapat menghambat kolaborasi. Lambatnya koneksi satu pengguna dapat memengaruhi yang lain.

Kolaborasi maya menawarkan banyak manfaat, namun juga menghadapi tantangan yang harus diatasi untuk memastikan kelancaran kerja sama dan komunikasi tim.

C. Media Sosial

Media sosial adalah teknologi hasil perkembangan revolusi komputasi yang memungkinkan interaksi pengguna untuk berkreasi, berbagi ide, dan informasi dalam komunitas virtual. Komunitas virtual ini berjalan di atas jaringan komputer atau internet, dan sering disebut sebagai produk Web 2.0, di mana pengguna bisa menciptakan kontennya sendiri.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial adalah "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat sendiri oleh pengguna."

Media sosial pertama kali muncul dengan GeoCities pada tahun 1994, yang menawarkan layanan pembuatan dan publikasi situs web. Aplikasi classmates diluncurkan tahun 1995, memudahkan pengguna mencari teman sekolah dan kuliah, serta berbagi konten seperti buku tahunan, trailer film, musik, dan foto. Tahun 1997 hadir sixdegrees.com yang memiliki fitur profil, daftar teman, dan afiliasi sekolah, serta aplikasi chat seperti ICQ, AIM, IRC, dan iChat. Open Diary, dikembangkan pada tahun 1998, memperkenalkan fitur komentar pembaca dan privasi konten. Lalu muncul LiveJournal (1999), Ryze (2001), dan Friendster (2003), yang sangat populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Facebook, diluncurkan oleh Mark Zuckerberg pada Januari 2004, awalnya untuk mahasiswa Harvard, lalu berkembang ke universitas lain di Amerika, dan akhirnya mendunia. Pada tahun 2006, Facebook bisa diakses oleh pengguna di atas 13 tahun dan pada 2011 menjadi situs web paling banyak diakses bersama Google. YouTube muncul tahun 2005 sebagai platform berbagi video yang sangat digemari pengguna. Twitter diluncurkan pada 2006 dengan layanan microblogging dan Tumblr pada 2007. Instagram hadir pada 2010 dan Google+ pada 2011.

Aplikasi Media Sosial Populer

  1. Facebook: Layanan social networking.
  2. YouTube: Layanan berbagi video.
  3. WhatsApp: Layanan cross-platform chat dan VOIP.
  4. TikTok: Layanan berbagi video.
  5. WeChat: Layanan messaging, media sosial, dan pembayaran mobile berbasis di China.
  6. Instagram: Layanan foto dan video sharing.
  7. Twitter: Layanan microblogging dan social networking.
  8. QZone: Layanan social networking berbasis di China.
  9. Sina Weibo: Layanan microblogging berbasis di China.
  10. LinkedIn: Layanan profesional networking.
  11. QQ: Layanan online social games, music, shopping, dan chat berbasis di China.
  12. Quora: Layanan tanya jawab.
  13. Telegram: Layanan instant messaging, video call, VOIP.
  14. Snapchat: Layanan multimedia messaging.
  15. Pinterest: Layanan berbagi gambar dan media sosial untuk menemukan ide.

Dampak Positif Media Sosial

  1. Kedekatan Sosial: Meningkatkan kedekatan sosial antar pengguna yang dapat membawa pengaruh baik dalam saling membantu dan berbagi konten berguna.
  2. Mempermudah Komunikasi: Memfasilitasi komunikasi yang efektif untuk pemasaran produk, pelayanan pemerintah, dan lainnya.
  3. Proses Rekrutmen: Membantu melihat rekam jejak calon karyawan.
  4. Penegakan Hukum: Menggunakan konten dari media sosial untuk investigasi dan penangkapan pelanggar hukum.
  5. Platform Hiburan dan Pendidikan: Menyediakan berbagai aplikasi dan program yang menambah lapangan pekerjaan.

Dampak Negatif Media Sosial

  1. Kesehatan Emosional: Media sosial bisa menyebabkan perasaan iri, tidak puas, narsisisme, agresivitas, dan ketagihan. Juga rentan terhadap cyberbullying.
  2. Berita Bohong dan Ujaran Kebencian: Mudahnya penyebaran berita palsu dan hate speech yang dapat merusak reputasi dan memprovokasi agresivitas.
  3. Pencurian Data: Data pengguna yang terekam di server media sosial bisa disalahgunakan oleh pemilik media sosial atau pencuri data untuk kepentingan politik atau kejahatan.

D. Informasi Pribadi dan Hukum Privasi

Informasi pribadi adalah informasi tentang diri seseorang dan dibagi menjadi dua kategori:

  • Informasi Personal: Tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang.
  • Informasi Privat: Dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang, seperti akun surel, nomor telepon, nomor identifikasi (KTP, SIM), dan foto yang memungkinkan identifikasi individu.

Informasi pribadi harus dijaga dengan baik untuk menghindari kerugian jika bocor atau dicuri, dan dilindungi oleh hukum privasi.

1. Hukum Privasi

Hukum privasi mengatur pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan informasi pribadi, serta melindungi hak privasi individu. The Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak atas privasi, yang diinterpretasikan berbeda di tiap negara. Tiga aspek kunci privasi yang harus dijaga:

  1. Kebebasan dari Gangguan: Setiap individu memiliki kebebasan untuk sendiri tanpa gangguan.
  2. Melindungi dan Mengendalikan Informasi Pribadi: Setiap individu berhak mengendalikan informasi tentang dirinya sendiri.
  3. Bebas dari Pengawasan: Tidak boleh diawasi, dilacak, atau disadap tanpa izin.

Kemajuan teknologi informasi meningkatkan risiko pelanggaran privasi karena banyaknya data pribadi yang disimpan oleh pemerintah dan aplikasi. Data pribadi yang diunggah di media sosial atau disimpan di basis data perusahaan dapat dicuri atau disalahgunakan.

2. Persetujuan yang Diinformasikan

Prinsip perlakuan etis atas informasi pribadi adalah persetujuan yang diinformasikan. Organisasi atau aplikasi harus memberitahukan proses pengumpulan data dan kebijakan penggunaannya sehingga individu dapat memutuskan apakah akan berinteraksi atau menggunakan layanan tersebut.

Pengumpulan informasi pribadi tanpa sepengetahuan pemiliknya melanggar privasi. Contoh: Aplikasi gratis yang mengubah kursor peramban web ternyata mengambil data situs yang dikunjungi pengguna dan mengirimkannya ke perusahaan.

Sumber Masalah Privasi Informasi:

  1. Rekam Medik Kesehatan
  2. Penyelidikan Hukum dan Kriminal
  3. Transaksi dan Institusi Keuangan
  4. Ciri Biologis seperti Materi Genetik
  5. Tempat Tinggal dan Informasi Geografis
  6. Pelanggaran Privasi
  7. Perilaku Browsing di Web
  8. Riset Akademik
  9. Kebijakan untuk Melindungi Data Pribadi

Tanggung Jawab Organisasi: Bisnis, organisasi, dan lembaga pemerintah yang mengumpulkan dan menyimpan data pribadi memiliki tanggung jawab etis dan hukum untuk melindungi data dari penyalahgunaan. Mereka harus memperbarui kebijakan keamanan untuk melindungi data pribadi dari ancaman baru dan perkembangan teknologi.

Jadi, kalian udah tahu kan bagaimana informatika, teknologi, dan komunikasi berkembang? Dari awal hingga seperti saat ini, serta dampaknya ke kehidupan manusia, kehidupan kita. Materi kali lebih santai, cukup dibaca aja dan mungkin diinget bagian-bagian penting. Terus, di bawah ada rangkuman bab lainnya. Silahkan dicek ya.

Rangkuman Materi Kelas 7 Informatika Bab 8 Kurmer
Posting Komentar

Posting Komentar