Ini adalah novel yang gua baca dari selang waktu yang cukup lama dari novel impor-terjemahan yang gua baca sebelumnya. Hal ini karena semangat baca gua sedang berkurang. Gua tetap baca, tapi baca pelan-pelan, beberapa halaman sehari. Dan buku ini yang selesai beberapa waktu lalu. Berikut review novel The Song Walker:
DISCLAIMER!
Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:
Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.
Deskripsi dan Sinopsis Novel The Song Walker
The Song Walker adalah novel fiksi bertema petualangan dan sejarah. Novel ini ditulis oleh Zillah Bethell, seorang penulis asal Papua Nugini. Beliau telah menerbitkan beberapa judul buku, salah satunya The Shark Caller yang udah gua review juga. Kalian cari aja di kotak pencarian menggunakan kata kunci judulnya ya.
Berkisah seorang gadis kecil yang terbangun di tengah gurun kering, tempat harapan biasanya dihancurkan atau dipulihkan. Gadis tersebut tidak tahu di mana dia berada. Tidak tahu bagaimana caranya untuk kembali. Tidak tahu dari mana asalnya. Tidak tahu siapa orang tuanya. Dan tidak tahu siapa dirinya.
Ingatannya hilang. Di kepalanya seperti ada kabut yang menutup semua informasi yang seharusnya dia ketahui. Di saat dia kebingungan, dia bertemu dengan gadis lain. Gadis tersebut membantunya. Memberinya makan dan minum dari keringnya gurun pasir dan menyelamatkannya dari hewan berbahaya di sana. Bersama-sama, kedua gadis ini memulai perjalanan untuk menaklukan gurun gersang dan mencari memori yang belum kembali.
Plot dan Alur Cerita Novel The Song Walker
Di mana aku? Apa yang kulakukan di sini? Dan... siapa aku?
Seorang gadis misterius terbangun di tengah gurun gersang yang tak berbelas kasih. Dia tidak mengetahui di mana dia berada, tidak mengetahui apa yang terjadi padanya, tidak mengetahui apa yang dia lakukan di gurun gersang tersebut, dan yang paling membingungkan dia tidak tahu siapa dirinya.
Hari pertama dia lalui. Pada siang hari, dia harus menajaga diri dari panas tanah gurun kering yang disinari Matahari. Pada malam hari, dia harus meringkuk kedinginan diterpa angin malam tanpa perlindungan. Hari tersebut berhasil dilaluinya. Namun, entah sampai berapa lama dia akan bertahan.
Panas, dingin, lapar, dan haus. Dia tidak bisa menghalau rasa pada tubuhnya. Pikirannya mulai kalut. Dia ingin semua rasa tersebut hilang. Dia pun berbaring, diam. Berharap agar semua penderitaan yang dialami sirna, juga kesadarannya, hingga dia pun terlelap.
Pagi hari dia terbangun, terbangun oleh sebuah suara. Suara tersebut berasal dari seorang gadis. Dia kira itu hanyalah imajinasinya saja. Tapi ternyata gadis tersebut nyata. Gadis tersebut memperkenalkan diri sebagai Tarni. Tarni memintanya untuk tidak bergerak. Ternyata ada seekor ular yang sedang mengendap-ngendap ke arahnya. Dari kejauhan, Tarni menembakkan peluru dari ketapel miliknya. Dia pun mengusir ular tersebut.
Pertemuan ini mengubah segalanya. Harapannya kembali bersinar. Bersama Tarni, mereka mengarungi gurun gersang, menghadapi panas tanah kering dan keras, menghalau angin dingin malam hari, dan melawan hewan buas untuk mencari sepotong demi sepotong ingatannya yang hilang dan kembali ke peradaban.
Review dan Ulasan Novel The Song Walker
Gua membaca novel ini karena gua tertarik dengan karya sebelumnya penulis, yaitu The Shark Caller. Jadinya, gua memiliki ekspektasi tertentu terhadap novel ini. Namun, semangat gua turun karena gaya cerita novel ini sama dengan novel sebelumnya. Dengan gaya cerita yang sama, gua akhirnya bisa mengetahui apa saja yang mungkin terjadi sepanjang cerita, konflik, dan resolusi ceritanya.
Untunya, penulis menambahkan kejutan-kejutan sehingga membuat novel ini lebih menarik, seru, dan menyenangkan untuk dibaca. Apalagi tema dan latar cerita yang diangkat juga unik. Kalau di buku sebelumnya, The Shark Caller, memiliki latar di Papua Nugini dan mengankat kebudayaan Pemanggil Hiu di sana. Sementara itu, buku The Song Walker ini memiliki latar Australia dan mengangkat kisah suku asli di sana dan hubungan mereka dengan dunia spiritual.
Zillah Bethell selalu berhasil memadupadankan kisah fiksi dan tema secara harmonis. Walaupun kalau secara jalan cerita bukan lah hal baru. Gua tetap puas saat dan setelah membaca bukunya. Karena itu, novel The Song Walker gua berikan nilai:
Akan selalu gua tunggu buku-buku dari Zillah Bethell. Hal yang dibahas di bukunya selalu unik dan menarik. Kita sebagai pembaca jadi semakin tahu tentang banyak hal yang ada dunia dan itu dikenalkan oleh Zillah Bethell melalui buku-bukunya, terutama kebudayaan suuatu tempat. Kalian juga bisa baca review lain di bawah:
Baca juga: Internal Link
Posting Komentar