Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 1 Kurmer
Rio Odestila
Update:
... menit baca
Ini adalah rangkuman materi untuk anak kelas 6 mata pelajaran Bahasa
Indonesia dari kurikulum merdeka.
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 1: Bangga Menjadi Anak Indonesia
PERHATIAN!
Jika ada tulisan atau teks yang terpotong/terputus/setengah dll. Kalian
tinggal geser ke kiri atau kanan tulisan tersebut menggunakan jari
kalian atau scroll-bar yang muncul.
Teks Narasi
Cerita fiksi adalah cerita berdasarkan rekaan dan khayalan atau imajinasi
dari penulisnya, cerita fiksi bukanlah cerita kenyataan. Macam-macam cerita
fiksi, yaitu novel, cerita pendek (cerpen), puisi, komik, fabel, dongeng,
hikayat, dan lainnya.
Cerita fiksi memiliki beberapa unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Intrinsik
Ekstrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam cerita fiksi.
Contohnya: tokoh, plot, pesan moral, dll.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada dari luar cerita fiksi.
Contohnya: latar belakang cerita, latar penulis, dan nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita fiksi.
Contoh Cerita Fiksi
Kepala Suku Len
Tigor suka menyiram tanaman karena Tigor suka bermain air. Dengan semprotan
di tangannya, Tigor dapat membuat hujan. Jika Tigor memutar kepala semprotan
ke kanan, Tigor bisa menyemprotkan air lebih jauh. Jika Tigor memutar kepala
semprotan ke kiri, air keluar seperti hujan gerimis. Kadang-kadang Tigor
dapat melihat pelangi!
Sayangnya, Molen tidak suka. Kucing yang suka membuntuti Tigor itu takut
air. Begitu Tigor menyalakan keran, Molen segera kabur dan masuk rumah.
Baiklah, Tigor bekerja sendiri saja.
Rasanya Tigor ingin menyiram tanaman seharian, apalagi saat cuaca panas
seperti ini. Tentu saja Inang tidak membolehkannya karena halaman akan
menjadi becek. Kata Inang, menyiram tanaman secara berlebihan itu
membuang-buang air. Itu tidak baik.
Syuuur! Syuuuur! Tigor beraksi. Dari tanaman berbunga ungu di pojok kiri
sampai pohon mangga besar di kanan, semua disiram Tigor. Tigor melakukannya
secara sistematis agar tidak ada yang terlewat.
Tigor hampir sampai di tanaman kecil-kecil punya Kak Tiur. Tiba-tiba
...
“Jangan! Kemarin sudah. Tanaman ini bisa mati kalau sering disiram,” kata
Kak Tiur.
“Kenapa?” Tigor heran sekali.
“Ini sukulen. Lihat, daunnya tebal sekali. Ini untuk menyimpan air. Kalau
sering disiram, sukulen bisa membusuk,” Kak Tiur menjelaskan.
“Su-ku-len? Suku Len? Aku baru tahu tanaman juga punya suku,” sahut Tigor
heran. Tigor tahu keluarga mereka bersuku Batak. Tigor dan Kak Tiur bermarga
Siregar, mengikuti marga Bapak.
“Kita bersuku Batak dan bermarga Siregar. Tanaman ini bersuku Len dan
bermarga apa?” tanya Tigor.
Kak Tiur tertawa. “Bukan begitu. Namanya memang sukulen. Bukan karena punya
suku.”
Tigor ikut tertawa. Seru juga seandainya tanaman juga punya suku. Ada suku
Mawar, suku Mangga, suku Anggrek, dan suku Singkong.
Eh, kenapa Molen mengendus-endus?
Tigor terpikir, “Hei, namamu juga ada ‘Len’. Mo-Len. Hmmm ..., bagaimana
kalau kamu menjadi Kepala Suku? Kepala Suku Len.”
“Meooong ...,” jawab Molen.
Unsur-unsur Intrinsik yang Ada di Cerita Fiksi
1. Tema
Tema adalah gagasan utama pada cerita fiksi yang ingin disampaikan penulis.
Pada cerpen Kepala Suku Len diketahui tema ceritanya adalah prilaku
rajin dan pensaran yang dibuktikan dengan Tigor membantu menyiram tanaman
dan belajar tentang berbagai tanaman di rumahnya.
2. Alur atau Plot
Alur atau Plot adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
fiksi. Terdapat 3 jenis alur:
- Alur maju (progressive) adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang
bergerak maju sesuai urutan waktu.
- Alur mundur (regressive) adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang
bergerak mundur ke masa lalu.
- Alur campuran (compound) adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang
bergerak maju dan juga mundur ke masa lalu.
Dari cerpen Kepala Suku Len kita bisa melihat penggunaan alur maju
di mana Tigor membantu menyiram tanaman dari hari ke hari.
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku yang ada di cerita, sementara penokohan adalah sifat,
watak, atau karakter dari tokoh. Tokoh pada cerpen
Kepala Suku Len adalah Tigor sebagai tokoh utama dan dia memiliki
watak rajin dan pensaran.
4. Latar
Latar adalah gambaran tentang waktu, tempat, dan suasana pada cerita.
Cerpen Kepala Suku Len terjadi di halaman rumah Tigor pada siang hari
dengan suasa panas karena terik Matahari.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pandang cerita atau cera penulis bercerita. Sudut
pandang dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
- Orang Pertama, Pelaku Utama: menggunakan kata "aku", "saya", atau "kami"
jika jamak. Sudut pandang ini meletakkan penulis atau pembaca seolah-olah
terlibat di dalam cerita.
- Orang Pertama, Pelaku Sambingan: menggunakan kata "aku", "saya", atau
"kami" jika jamak seolah-olah sebagai tokoh utama padahal bukanlah tokoh
utama.
- Orang Ketiga, Serba Tahu: menggunakan kata "ia", "dia", nama, atau
"mereka" jika jamak. Sudut pandang ini meletakkan penulis atau pembaca
seolah-olah sedang menceritakan kisah tokoh lain.
- Orang Ketiga, Pengamat: menggunakan kata "ia", "dia", nama, atau "mereka"
jika jamak, tetapi sangat sedikit dan terbatas. Sudut pandang ini mencoba
menggambarkan yang dialami dan dirasakan oleh tokoh utama, namun terbatas
seorang tokoh saja.
Cerpen Kepala Suku Len menggunakan sudut pandang orang ketiga serba
tahu karena menyebutkan nama tokoh, Tigor, sebagai subjek di cerita di mana
Tigor menjadi pusat cerita yang mengetahui tokoh dan hal lain di
sekitarnya.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Pesan
ini bertujuan agar pembaca bisa belajar atau memahani hal tertentu. Misalnya
pada cerpen Kepala Suku Len, penulis ingin memberikan contoh kepada
anak-anak yang membaca untuk menjadi anak yang rajin dari tindakan Tigor
yang suka menyiram tanaman dan menjadi anak yang menghargai orang lain dari
sikap Tigor yang mendengarkan perkataan kakaknya, Tiur.
7. Gaya Penceritaan
Gaya penceritaan adalah cara penulis menggunakan tata bahasa dan pemilihan
kata untuk pembacanya, yaitu penggunaan majas pada cerita yang ditulis.
Cerpen Kepala Suku Len menggunakan majas hiperbola, disampaikan
secara berlebihan, di mana Tigor dijelaskan menyiram tanaman menggunakan
selang hingga membuat hujan.
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 1 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 2 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 3 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 4 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 5 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 6 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 7 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 6 Bahasa Indonesia Bab 8 Kurmer
Di sebuah dunia muncul makhluk bernama Rio Odestila dari negara +62. Rio suka membaca, menulis, dan menonton. Tentunya blog ini berisi hal tersebut. Selamat membaca.
1 komentar
Nama iqbal khairulloh