57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 1 Kurmer

Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 1 Kurmer

Di bagian ini, gua akan membagikan rangkuman untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 8 bab 1. Kalian bisa belajar dari rangkuman ini ya.

Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 1: Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

PERHATIAN!
Jika ada tulisan atau teks yang terpotong/terputus/setengah dll. Kalian tinggal geser ke kiri atau kanan tulisan tersebut menggunakan jari kalian atau scroll-bar yang muncul.
Rio O.

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi

Observasi adalah pengamatan pada suatu objek atau kejadian. Orang yang melakukan observasi disebut dengan pengamat.

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi informasi hasil pengamatan atau penelitian suatu objek atau kejadian yang dibuat secara sistematis.

Teks laporan hasil observasi memiliki sifat objektif, yaitu memaparkan informasi suatu objek atau kejadian berdasarkan fakta tanpa dipengaruhi pendapat penulis.

Tujuan teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan atau menjelaskan suatu informasi secara rinci dan detail sesuai sudut pandang keilmuan.

Isi dan informasi pada teks laporan hasil observasi dapat dipertanggungjawabkan karena berdasarkan fakta-fakta yang dapat atau telah dibuktikan secara ilmiah.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Obsevasi
1. Disusun secara terstruktur dan sistematis
2. Ditulis sesuai fakta dan sudut pandang keilmuan
3. Ditulis secara objektif sesuai keadaan sebenarnya
4. Berisi informasi khusus atau spesifik tentang suatu objek, konsep, atau kejadian tertentu
5. Memuat informasi secara rinci, detail, dan lengkap
6. Menggunakan bahasa baku dengan kalimat yang jelas, menarik dan mudah dimengerti

Mengenal Topik dan Gagasan Utama dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Hampir di semua teks terdapat yang namanya gagasan pokok di dalam paragrafnya, termasuk pada teks laporan hasil observasi. Gagasan pokok adalah ide atau inti yang ada pada sebuah paragraf. Gagasan pokok biasanya ditemukan di kalimat utama, karena itu kalimat yang memiliki gagasan pokok disebut kalimat utama. Kalimat utama bersifat umum karena memuat informasi secara umum.

Kalimat utama ini didukung oleh kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan lebih rinci dari kalimat utama. Kalimat penjelas biasanya berisikan informasi yang mengembangkan dan melengkapi kalimat utama. Kalimat penjelas bersifat khusus karena memuat informasi secara rinci.

Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Utama
1. Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utama dan kalimat utamanya berada di awal paragraf
2. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utama dan kalimat utamanya berada di akhir paragraf
3. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utama dan kalimat utamanya berada di awal dan akhir paragraf

Untuk menentukan kalimat utama dan ide pokoknya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan, yaitu

1. Fokus pada paragraf yang dibaca
2. Baca dengan teliti dan cermat
3. Temukan kalimat yang merupakan pernyataan umum
4. Cek kalimat lain untuk memastikan kalimat lain merupakan penjelas
5. Abaikan kalimat yang merupakan penjelas

Menemukan Data dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Kita dapat mengindetifikasi isi dan data dari teks laporan hasil observasi menggunakan kata tanya untuk merumuskan pertanyaan yang sesuai. Hal ini guna untuk menentukan dan menetapkan isi dari teks laporan hasil observasi. Kata tanya ini adalah 5W1H.

Kata Tanya Fungsi
Apa Untuk menyakan topik, konsep, objek, atau kejadian
Di mana Untuk menanyakan lokasi atau tempat
Kapan Untuk menyakan waktu
Siapa Untuk menyakan subjek atau pelaku
Mengapa Untuk menyakan alasan atau penyebab
Bagaimana Untuk menyakan cara atau proses

Mengenal Struktur Teks Laporan Observasi

Struktur dari teks laporan hasil observasi adalah

Judul Berisi topik atau materi yang diobservasi
Deskripsi umum/pernyataan umum Pembuka atau gambaran umum topik atau materi observasi, umumnya memuat pengertian dan definisi
Deskripsi bagian/pernyataan penjelasan Uraian secara rinci, detail, dan lengkap terhadap topik atau materi observasi, umumnya berupa ciri-ciri, jenis, sifat-sifat, dan lainnya
Deskripsi manfaat/pernyataan manfaat Penjelasan tentang manfaat dari topik atau materi observasi, umumnya berupa kegunaan dan fungsi-fungsi
Simpulan/penutup Memuat kesimpulan dari topik atau materi observasi dalam bentuk fakta-fakta dan pendapat penulis, bagian ini kadang ada dan kadang juga tidak ada di dalam teks laporan observasi, bukan bagian yang wajib dibuat

Mengidentifikasi Paragraf Deskripsi dan Eksposisi dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menyampaikan informasi suatu objek atau kejadian secara jelas dan detail. Paragraf deskripsi bertujuan untuk menggambarkan objek secara subjektif dari sudut pandang penulis.

Penggambaran ini agar pembaca dapat membayangkan dan merasakan suatu hal dari hasil pengamatan, baik berupa bentuk, sifat, rasa, corak, dan lainnya, oleh penulisnya melalui pancaindera.

Jadi, bisa kita ketahui bahwa paragraf tersebut adalah paragraf deskripsi jika terdapat penggambaran objek atau peristiwa menggunakan pancaindera.

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan informasi suatu objek atau kejadian sebagai pengetahuan. Paragraf eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu objek atau kejadian berdasarkan fakta untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Penyampaian informasi ini agar pembaca belajar, paham, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan fakta yang dibuat singkat, padat, mudah dimengerti, atau lugas dan kadang disertai pendapat dari penulis. Selain itu, informasi yang disampaikan disertai contoh atau ilustrasi dalam bentuk langsung atau dalam bentuk perbandingan dengan ajakan kepada pembaca untuk menanggapi informasi terkait.

Jadi, kita bisa tahu bahwa paragraf tersebut adalah paragraf eksposisi jika paragraf tersebut berisi fakta sebagai pengetahuan yang disertai ilustrasi baik secara langsung atau dibandingkan dengan hal lain dan terdapat ajakan kepada pembaca untuk menanggapinya.

Mengevaluasi Tanda Baca dan Penulisan Kata Berbahasa Asing dan Daerah

1. Verba atau kata kerja adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba pada teks laporan hasil observasi berada pada predikat kalimat, dan verba bisa dalam bentuk dasar atau bentuk berimbuhan (me~, ber~, di~, ter~).
2. Nomina atau kata benda adalah kata yang menggabarkan segala sesuatu yang dapat dibendakan, seperti tempat, barang, orang, hewan, dan lainnya, tetapi nomina tidak boleh diawali dengan kata 'tidak'. Nomina umumnya berperan sebagai subjek, objek, atau pelengkap kalimat, nomina bisa dipasangkan dengan kata bukan, nomina dapat diikuti oleh adjektiva atau kata sifat, dan nomina bisa dalam bentuk dasar atau bentuk berimbuhan (ke~, pe~, ~an).
3. Istilah teknis atau istilah khusus adalah kosakata yang memiliki makna khusus pada bidang tertentu.
4. Kata baku adalah kata yang penulisan dan penggunaannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamur Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sementara kata tidak baku tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam situasi resmi/formal, sementara kata tidak baku adalah kata yang digunakan dalam situasi tidak resmi/tidak formal.
5. Kalimat definisi adalah kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu hal, benda, peristiwa, dan lainnya. Kalimat definisi berfungsi untuk membantu pembaca memahami istilah teknis yang jarang digunakan pada situasi umum dan biasanya menggunakan kata 'adalah' atau 'merupakan'.
6. Kalimat klasifikasi adalah kalimat yang mengelompokkan suatu hal, benda, peristiwa, dan lainnya, berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kalimat klasifikasi bertujuan memberikan dan memperjelas informasi. Kalimat klasifikasi biasanya menggunakan kata 'digolongkan', 'dibagi', 'dikelompokkan', dan lainnya, memiliki penggolongan berdasarkan ciri atau kriteria tertentu, dan merupakan fakta yang bersifat informatif.
7. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah bahasa Indonesia. Kalimat efektif menggunakan struktur kalimat lengkap, yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan (minimal subjek dan predikat), dan disusun secara lugas atau tidak bertele-tele.
8. Huruf kapital adalah huruf berbentuk khusus dan ukurannya lebih besar. Penggunaan huruf kapital pada teks laporan hasil observasi adalah
- Huruf pertama awal kalimat
- Huruf pertama unsur nama orang
- Huruf pertama pada unsur keagaamaan, yaitu nama agama, kita suci, dan Tuhan (sebutan dan kata ganti Tuhan)
- Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang
- Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat
- Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
- Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya
- Huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah
- Huruf pertama unsur nama geografi
9. Tanda baca adalah simbol yang digunakan dalam sistem ejaan sebagai petunjuk untuk struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga tinggi rendah serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan.
- Tanda titik untuk mengakhiri kalimat
- Tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya yang menyatakan jumlah
- Tanda koma untuk pemerincian pada unsur-unsur atau pembilangan
- Tanda koma sebelum kata penghubung dalam kalimat majemuk setara
- Tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat
- Tanda koma pada belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
- Tanda koma pada nama orang dan gelar akademis yang dimiliki orang
- Tanda koma sebelum angka desimal
- Tanda koma untuk mengapit keterangan tambahan atau aposisi
- Tanda koma di belakang keterangan awal kalimat untuk menghindari salah pengertian atau salah baca
10. Imbuhan dan Imbuhan Asing
Imbuhan adalah gabungan huruf yang ditambahkan pada awal, tengah, akhir, atau gabungan awal dan akhir, pada sebuah kata yang dapat mengubah makna kata sesuai pedoman bahasa Indonesia. Sama seperti imbuhan, imbuhan asing merupakan gabungan huruf yang ditambahkan pada kata, tetapi asal gabungan huruf tersebut dari bahasa daerah atau bahasa asing.

Cara pembentukan kata:
- Afiksasi: pemberian imbuhan
- Reduplikasi: pengulangan
- Komposisi: penggabungan
- dan lainnya

Cara pembentukan kata dengan afiksasi, yaitu dengan prinsip KPST.

Imbuhan me~ yang bertemu kata dengan awalan huruf KPST, kata memiliki lebih dari satu suku kata, dan berpola konsonan+vokal, maka akan luluh
- me~ sebagai imbuhan untuk membentuk kata kerja
- me~ yang lebur dengan awalan kata k, maka me~ berganti menjadi meng~ (kipas -> mengipas; korek -> mengorek)
- me~ yang lebur dengan awalan kata p, maka me~ berganti menjadi mem~ (putar -> memutar; pijit -> memijit)
- me~ yang lebur dengan awalan kata s, maka me~ berganti menjadi meny~ (siram -> menyiram; sikut -> menyikut)
- me~ yang lebur dengan awalan kata t, maka me~ berganti menjadi men~ (teriak -> meneriak; tari -> menari)
- me~ yang lebur dan bertemu kata dengan satu suku kata, maka me~ berganti menjadi menge~ (pel -> mengepel; bor -> mengebor)

Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 1 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 2 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 3 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 4 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 5 Kurmer
Rangkuman Materi Kelas 8 Bahasa Indonesia Bab 6 Kurmer
Posting Komentar

Posting Komentar